KOMPAS.com – Tindik klitoris atau tudung klitoris adalah jenis tindik vagina yang cukup populer. Bagi sebagian orang, tindik klitoris dianggap dapat memperindah penampilan area genitalnya.
Akan tetapi, tindik klitoris dapat mengakibatkan masalah kesehatan, seperti kulit robek dan keluar darah, serta rasa sakit saat berhubungan seksual.
Artikel ini akan membahas risiko tindik klitoris pada kesehatan serta pencegahannya.
Apa risiko tindik klitoris bagi kesehatan reproduksi wanita?
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa risiko tindik klitoris yang perlu diwaspadai wanita:
Reaksi alergi dapat terjadi akibat bahan piercing seperti emas atau perak yang digunakan untuk tindik klitoris.
Alergi pada klitoris akibat bahan tindikan bisa ditandai dengan rasa gatal atau kulit tampak kemerahan.
Itulah mengapa sebelum berniat tindik klitoris, Anda perlu memastikan bahan yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.
-
Kulit klitoris dapat robek
Penggunaan piercing atau tindik juga memicu luka atau robek pada kulit klitoris. Kondisi ini bisa terjadi saat tindikan tersangkut pada celana yang Anda kenakan.
Saat kulit klitoris robek, wanita bisa mengalami perdarahan, jaringan parut, atau reaksi alergi.
Risiko tindik klitoris berikutnya adalah infeksi. Masalah ini umumnya terjadi jika kebersihan area tindikan klitoris tidak terjaga dan kondisi vagina yang terlalu lembap.
#Kenali #Risiko #Tindik #Klitoris #Bagi #Kesehatan #Wanita
Klik disini untuk lihat artikel asli
Discussion about this post